Advertisements

RAKYAT.NEWS, POLMAN – Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (OJK Sulselbar) menggelar kegiatan edukasi keuangan bagi 150 petani kakao yang dilangsungkan di area pergudangan PT Bumi Surya Selaras, Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pelaku Usaha Jasa Keuangan dan PT Bumi Surya Selaras terkait penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada petani kakao.

Sejumlah tokoh hadir dalam kegiatan ini, antara lain Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia Jufri Mahmud, Staf Ahli Bupati Polewali Mandar Bidang Ekonomi dan Keuangan H. Muhammad Akbar, Direktur Utama PT Bumi Surya Selaras, serta jajaran pejabat pemerintah daerah dan pimpinan Pelaku Usaha Jasa Keuangan di Kabupaten Polewali Mandar.

Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Moch. Muchlasin, melalui Kepala Divisi Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen, Amiruddin Muhidu, menyampaikan bahwa perluasan peran OJK sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan menegaskan posisi strategis OJK dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang cepat dan berkelanjutan.

OJK adalah mitra strategis pemerintah dalam menggerakkan ekonomi secara optimal melalui sektor jasa keuangan. Edukasi keuangan ini merupakan bagian dari komitmen OJK dalam percepatan akses keuangan bagi masyarakat, khususnya petani,” ujar Amiruddin dalam keterangan resminya, Kamis (7/8/2025).

Ia juga menekankan pentingnya peningkatan literasi keuangan bagi petani kakao agar mereka lebih waspada terhadap modus aktivitas keuangan ilegal dan berbagai bentuk penipuan yang marak terjadi.

“Selain terbuai modus-modus penipuan investasi ilegal, dampak dari kurangnya literasi keuangan juga dapat mengakibatkan fenomena over consumerism atau gaya hidup berlebihan karena berbagai konten di media sosial yang bisa memicu berbagai keinginan yang mungkin saja sebenarnya tidak dibutuhkan,” kata Amiruddin.

Advertisements