RAKYAT.NEWS, POLMAN – Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulawesi Barat, Abdul Waris Bestari melakukan peluncuran dan distribusi bantuan pangan berupa sumber protein hewani di Kecamatan Tapango, Kabupaten Polman pada Selasa (23/7/2024).

Abdul menyampaikan bahwa meskipun ekonomi sedang berkembang, masih banyak masyarakat yang kesulitan memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari mereka.

“Data terbaru prevalence of undernourishment (Pou) di Sulawesi Barat sebesar 8,29 persen atau sebesar 118,4 ribu penduduk. Angka Pou ini merupakan gambaran prevalensi penduduk yang mengkonsumsi kalori kurang dari yang dibutuhkan untuk hidup sehat dan aktif pada suatu wilayah,” ucapnya.

Abdul menekankan bahwa tingkat kekurangan asupan gizi, terutama pada anak-anak dan ibu hamil, masih menjadi perhatian serius di wilayah tersebut. Banyak di antara mereka mengalami kekurangan protein hewani yang dapat berdampak buruk pada kesehatan dan pertumbuhan mereka.

“Untuk itu, kegiatan ini bukan hanya sekadar bantuan, tetapi juga bentuk nyata kepedulian kita untuk mengatasi masalah ini secara berkelanjutan. Melalui pemberian pangan yang kaya akan protein hewani seperti daging, telur, dan susu, kami berharap dapat meningkatkan status gizi mereka dan membantu dalam pembentukan sistem imun yang kuat,” ungkapnya.

Protein hewani memegang peranan penting dalam menjaga keseimbangan gizi, terutama bagi pertumbuhan fisik manusia. Oleh karena itu, program distribusi pangan ini bukan hanya sekadar pembagian makanan, melainkan upaya untuk memastikan bahwa setiap individu memiliki akses yang merata terhadap sumber protein berkualitas.

“Jadi kami telah bekerja sama dengan berbagai pihak, untuk memastikan bahwa distribusi pangan ini mencapai mereka yang membutuhkan dengan tepat dan efisien. Di samping itu, perlu saya sampaikan bahwa peran serta dukungan dari seluruh elemen masyarakat, terutama Bapak Camat, Forkopimca dan Kepala Puskesmas sangatlah penting dalam menjaga keberlanjutan program ini,” ujarnya.

Selain itu, beliau juga mendorong kerja sama yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor lain dalam penanggulangan masalah gizi dan pangan di Kabupaten Polman.

“Mari kita jaga semangat kebersamaan ini agar dapat memberikan dampak positif yang nyata bagi mereka yang membutuhkan. Semoga kegiatan ini tidak hanya memberikan bantuan jangka pendek, tetapi juga menjadi pondasi untuk pembangunan kemandirian masyarakat dalam menghadapi tantangan gizi dan pangan,” tandasnya.