RAKYAT NEWS, POLMAN – Desa terbilang daerah tertinggal dari kota, karena sering terabaikan dari berbagai sektor pembangunan. Itulah yang ingin dibenahi Andi Bebas Manggazali jika kelak terpilih sebagai Bupati Polewali Mandar (Polman) pada Pilkada 2024.

Hal ini diungkap Andi Bebas Manggazali dalam sebuah podcast “Mata Lokal Berbicara” yang diadakan salah satu media di Sulawesi Barat (Sulbar) beberapa waktu lalu.

“Sebagaimana kita ketahui yang terjadi saat ini adalah kesenjangan antara desa dan kota sangat jauh, baik dari infrastruktur maupun sumber daya manusianya,” ujar mantan camat Luyo itu.

Program pembangunan desa yang akan dicanangkan Bebas Manggazali bukan tanpa dasar. Sebagaimana dilihat dari potensi sumber daya alam dan manusia dimiliki Polman.

Berdasarkan data diperoleh, Polman memiliki luas sekitar 2.074,76 KM2, terbagi dari 16 kecamatan, 144 desa dan 23 kelurahan.

“Permasalahannya tidak semua sama, sehingga nanti saya tengah mengkaji dari desa ke desa, kelurahan ke kelurahan,” ujarnya.

Namun, paling utama yang harus menjadi perhatian kata bebas adalah perbaikan pada infrastruktur jalan, dan sumber daya manusianya.

“Harus diperbaiki mulai dari infrastruktur, jalannya, termasuk drainase, terus masyarakat pedesaannya, bagaimana bisa diberikan penyuluhan, pendidikan, supaya punya banyak SDM, sehingga bisa berdaya saing,” sebutnya.

Kata Bebas, dalam melaksanakan penataan desa tidak bisa hanya dilakukan Bupati semata, tetapi harus melibatkan semua pihak. Mulai dari akademisi, tokoh masyarakat dan seluruh unsur stakeholder terkait.

Ia mengakui, selama ini yang terjadi di Polewali Mandar jarang melibatkan unsur akademisi. Bebas mencontohkan dalam peningkatan PAD Polman.

“Tidak bisa berkerja sendiri-sendiri, karena kalau sendiri bagaimana bisa menata Polman,” ujarnya.

Bebas mengaku banyak potensi desa yang bisa dikembangkan di daerah ini, sehingga harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah.