RAKYAT NEWS, TABANG – Masyarakat Desa Tabang, Kecamatan Tabang, Kabupaten Mamasa sangat antusias menyambut kedatangan PJ Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin, ke kampung tersebut yang berbatasan antara Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan pada hari Minggu, 9 Februari 2025.

Kedatangan Bahtiar Baharuddin yang berasal dari daerah terpencil di Sulbar ini dinantikan oleh warga Tabang sebab sejak bertugas di sana, Bahtiar sudah merencanakan untuk bertemu langsung dengan warga Tabang, sebuah daerah yang berjarak lima jam perjalanan dari Mamuju ke Tabang.

“Saya senang mendengar arahan Pak Gubernur. Luar biasa sekali. Mengunjungi kami dan memberikan solusi pertanian. Kami belum pernah mendapat arahan dan solusi seperti ini baik dari penyuluh maupun pejabat” ujar Tandebinanga, warga Tabang yang serius menyimak penjelasan dari Bahtiar.

Rombongan Pemerintah Provinsi Sulbar melakukan beberapa kegiatan di Tabang, seperti Gerakan Pangan Murah (GPM), pembagian bibit nangka dan sukun secara gratis, penanaman pohon sukun, serta silaturahmi.

Bahtiar memberikan paparan selama hampir satu jam mengenai pandangannya sejak bertugas di Sulbar.

“Tugas pemimpin yakni memadukan atas kelebihan yang Tuhan berikan kepada warga melalui alam. Seperti di Mamasa dan Tabang” ujar Bahtiar, saat memulai pidatonya.

Bahtiar memiliki harapan besar terhadap Mamasa, khususnya Tabang, untuk mengembangkan budidaya tanaman yang sesuai dan telah menjadi kebiasaan bagi warga Mamasa, seperti kopi yang menjadikan Mamasa salah satu penghasil kopi terbesar di Indonesia.

“Tetapi sepanjang perjalanan saya belum melihat hamparan kopi. Berarti masih kurang warga yang menanam kopi padahal alam kita mendukung untuk memproduksi kopi secara massal” imbuhnya.

“Mau tak mau. Saya yakin kopi yang harus kita utamakan di Tabang. Alamnya masih nyambung dengan Toraja. Kita tak bisa hilangkan oleh kemauan alam yang menyatu antara Tabang dengan Toraja. Kopi nya harus dipikirkan, pemprov sedang alokasikan bagi bibit kopi gratis kepada warga” ungkapnya.

YouTube player