Advertisements

RAKYAT.NEWS, MAMUJU – Penjabat Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin, telah memimpin Sulbar selama lebih dari tiga bulan. Kebijakannya dianggap tepat dan mampu menggerakkan birokrasi untuk memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang ada. Keputusan-keputusannya dianggap visioner dan dapat menjadi contoh bagi Gubernur terpilih nantinya.

Abdul Rahim, Wakil Ketua DPRD Sulbar, memantau kinerja Bahtiar Baharuddin selama tiga bulan terakhir. Menurutnya, Bahtiar Baharuddin berhasil menekankan dua hal penting, yaitu fokus pada sektor utama dalam menyelesaikan masalah daerah dan mengarahkan birokrasi untuk bekerja secara kolaboratif.

“Harus dimaklumi pak Bahtiar masuk menggantikan Prof. Zudan dalam kontek standing anggaran semua sudah jalan, semua kebijakan yang berkenaan dengan penggaran semua sudah jalan, sehingga tentu kita tidak bisa berharap banyak pak Bahtiar bisa melakukan sesuatu yang lebih dari sekedar mengawal program dalam APBD,” kata Abd Rahim, 1 September 2024.

Bahtiar Baharuddin menjabat sebagai Penjabat Gubernur Sulbar sejak 12 Mei 2024, menggantikan Profesor Zudan Arif Fakrulloh. Tugasnya adalah mengawal program yang telah diatur dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 tanpa membuat perubahan signifikan.

“Menanam ini bukan soal berapa banyak ditanam, tapi ini pesan kepada masyarakat yang penduduknya 75 persen adalah petani. Selain itu Sulbar memiliki kekayaan alam, (Darat dan Lautan). Kalau ini bisa dimanfaatkan maka angka kemiskinan dengan sendirinya akan turun. Jadi Pj gubernur ini bisa menemukan mengapa kemiskinan tidak bisa turun secara signifikan dan menemukan apa yang menjadi potensi Sulbar ini bisa maju,” kata Rahim yang juga merupakan salah satu tokoh pejuang pembentukan Provinsi Sulbar.

Meskipun demikian, Bahtiar Baharuddin berhasil dengan cepat mengidentifikasi sektor-sektor prioritas yang perlu diselesaikan, seperti penanggulangan kemiskinan ekstrem, stunting, pengangguran, dan masalah lainnya. Fokusnya pada memaksimalkan potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam Sulbar, seperti melalui program penanaman tanaman, pembenihan ikan tawar, dan kolaborasi dalam pembuatan rumpon buatan dengan Forkopimda.

Advertisements