RAKYAT NEWS, POLMAN — Saat mentari Minggu pagi mulai mengintip dari balik pegunungan, belasan orang berkumpul di pelataran Masjid Jami, Kelurahan Tanro, Polewali Mandar.

Bukan untuk shalat atau sekadar beristirahat di teduhnya halaman masjid, mereka hadir dengan misi yang lebih dari itu.

Mereka adalah Laskar Laba-Laba, sekelompok relawan yang konsisten mengabdikan waktu dan tenaganya untuk membersihkan masjid di seluruh penjuru Polman.

Tak ada imbalan yang mereka harapkan. Hanya sapu, alat pel, dan niat yang tulus menjadi bekal mereka dalam aksi bersih-bersih ini. Lelaki dan perempuan dari komunitas ini menyebar dengan tugas masing-masing.

Ada yang menyapu lantai, mengepel ubin yang dingin, membersihkan karpet, hingga mengelap jendela. Kerja keras mereka terarah, bergerak lincah seakan telah memahami setiap lekuk masjid yang harus dibersihkan.

“Ini adalah inisiatif kami sendiri,” tutur Abdul Malik, ketua Laskar Laba-Laba, dengan senyum yang mengembang.

“Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi masyarakat.” lanjutnya.

Baginya, membersihkan masjid bukan hanya tanggung jawab marbot atau takmir, melainkan bentuk nyata dari kepedulian sosial. Ini bukan sekadar rutinitas; di balik setiap sapuan sapu dan usapan kain lap, mereka berharap kenyamanan dalam beribadah bisa semakin dirasakan oleh masyarakat setempat.

Komunitas ini lahir bukan hanya sebagai dukungan politik untuk pasangan calon Bupati Andi Bebas Manggazali dan Siti Rahmawati, tetapi juga sebagai agen perubahan yang membumikan kembali nilai-nilai gotong royong.

Laskar Laba-Laba membuktikan bahwa kebaikan bisa ditebar dalam bentuk sederhana, tanpa perlu dibalut seremonial atau janji-janji besar.

Sudah lebih dari sebulan aksi sosial ini berlangsung, dimulai dari Masjid Nurul Taufik di Lantora hingga kini menyentuh banyak masjid di Polman.