Dengan segudang pengalaman itu, kata dia tentu dia mengetahui masalah dan punya solusi yang akan diberikan untuk membawa perubahan Polewali Mandar.

“Sosok pemimpin memang yang dibutuhkan masyarakat Polman adalah yang mengetahui karakteristik tentang Polman.
Dia harus tau potensi apa yang ada di Polman yang bisa dikembangkan,” ujarnya.

Karena secara geografis, Polman memiliki potensi yang bisa di kembangkan dan tanpa mengurangi kearifan lokal sebuah daerah. Baik itu budaya, seni pertanian , perkebunan dan laut.

“Contoh Wonomulyo yang terkenal dengan pertanian, sehingga bisa swasembada pangan. Di pegunungan terkenal dengan perkebunan. Di pesisir partai terkenal nelayan dan masih banyak potensi daerah yang harus bisa perkenalkan keluar,” ungkapya.

Polman juga dikenal sebagai bagian dari masyarakat religius, seperti Iman Lapeo.

Potensi ini perlu dikelola dengan baik, sehingga ada identitas daerah yang bisa ditonjolkan. Tidak hanya terkenal di Sulbar, tetapi luar Sulbar hingga manca negara.

Oleh karena itu, mengembangkan potensi itu dibutukan sosok pemimpin yang punya keinginan dan pengalaman dalam bidang pemerintahan dan punya jaringan luas.

Fakhruddin menganalisa hanya sosok Bebas yang dianggap mampu mewujudkan itu dengan pengalaman yang dimiliki. “Kalau dari segi mampu pasti .bebas punya pengalaman dan tiga puluh tahun menjadi ASN bukan waktu singkat,” tuturnya. (*)