Gubernur SDK Tekankan Kesiapsiagaan Bencana Sebagai Budaya Masyarakat Sulbar
RAKYAT NEWS, MAJENE – Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK) mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam simulasi penanganan bencana yang digelar di Stadion Gelora Mandar, Rabu (28/5/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian apel kesiapsiagaan dalam rangka peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana, dimana sejumlah unsur terlibat dalam kegiatan ini. Mulai dari TNI, Polri, BPBD dari berbagai kabupaten, hingga masyarakat sipil.
SDK menjelaskan, tugas kemanusiaan seperti penanggulangan bencana adalah panggilan hati.
“Teruslah berjuang orang-orang yang memiliki hati, digerakkan penanggulangan bencana adalah orang-orang yang istimewa,” katanya.
SDK menuturkan, ada pribadi-pribadi yang memang memiliki naluri untuk membantu sesama. Karakter seperti ini, kata dia, harus terus ditanamkan dalam kehidupan masyarakat.
“Kalau pribadi-pribadi seperti ini, mental kepribadian karakter seperti ini mampu kita tumbuhkan di kalangan kita, saya yakin seberat apa pun itu bencana, bisa kita hadapi,” ujarnya.
SDK juga mengingatkan bahwa Sulawesi Barat merupakan salah satu wilayah dengan potensi bencana tinggi seperti gempa dan banjir. Karena itu, kesadaran mitigasi bencana harus menjadi bagian penting dari kesiapan bersama.
“Yaitu kesiapsiagaan kita dalam menghilangkan kepanikan dan keputusasaan apabila bencana melanda kita,” ucapnya.
Lebih jauh, SDK berharap momen Hari Kesiapsiagaan Bencana bisa membangkitkan kesadaran masyarakat untuk lebih waspada. Ia menilai langkah preventif harus terus digalakkan agar masyarakat semakin tangguh dalam menghadapi situasi darurat.
“Kami juga harapkan dapat mewujudkan ketangguhan dalam menghadapi bencana hingga akhirnya menjadi budaya yang tersistem dalam struktur kehidupan masyarakat, pemerintah kita,” katanya.
Menurutnya, perubahan pola pikir masyarakat juga sangat dibutuhkan agar penanganan bencana tak hanya dianggap sebagai urusan pemerintah semata.
“Dengan kegiatan ini diharapkan akan mengubah paradigma yang terjadi saat ini bahwa urusan bencana hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, sedangkan yang semestinya dalam kebencanaan tanggung jawab bersama,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan