Investor Malaysia Minati Industri Kelapa Dalam di Sulbar, Wagub Minta Kepastian Harga untuk Petani
RAKYAT.NEWS, PALU – Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Salim S Mengga, mengungkapkan rencana investasi dari salah satu investor asal Malaysia yang tertarik menanamkan modalnya di sektor industri kelapa dalam di Sulawesi Barat.
Rencana tersebut disampaikan langsung oleh perwakilan investor dalam pertemuan dengan Wagub Salim di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (14/5/2025).
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan investor menyampaikan komitmennya untuk mengembangkan industri kelapa dalam secara menyeluruh, termasuk menyalurkan bibit kelapa dalam secara gratis kepada masyarakat serta mendirikan pabrik pengolahan kelapa di wilayah Sulbar.
Wagub Salim menanggapi positif inisiatif tersebut, namun tetap menekankan pentingnya kepastian harga jual bagi para petani agar tidak dirugikan.
“Hanya yang saya mau bicarakan, saya minta kepastian harga. Jangan sampai masyarakat kita diberi bibit, kelapanya tumbuh, tahu-tahu harganya murah,” ujar Salim S. Mengga saat ditemui, Kamis (15/5/2025).
Wakil Gubernur yang juga merupakan pasangan Gubernur Sulbar Suhardi Duka ini menjelaskan bahwa hasil survei menunjukkan Kabupaten Polewali Mandar (Polman) dan Majene menjadi lokasi paling potensial untuk pengembangan investasi kelapa dalam tersebut.
Menurut Salim, potensi pengembangan industri ini sangat besar, tidak hanya dari sisi ekonomi daerah, tetapi juga dari segi penyerapan tenaga kerja lokal. Ia mengungkapkan bahwa investor berkomitmen untuk memprioritaskan tenaga kerja dari Sulawesi Barat, yang selama ini banyak merantau untuk mencari pekerjaan di luar daerah.
“Karena ini potensi buat kita untuk menyerap tenaga kerja. Karena dia (investor) akan gunakan tenaga kerja yang ada di Sulbar,” jelasnya.
Lebih lanjut, Salim menyoroti kondisi saat ini di mana lebih dari 70 ribu anak-anak usia produktif dari Sulbar bekerja di luar daerah, khususnya di kawasan industri Morowali, Sulawesi Tengah. Dengan hadirnya industri pengolahan kelapa dalam di wilayah sendiri, ia berharap akan terbuka banyak lapangan kerja baru yang mampu mengakomodasi tenaga kerja lokal.
“Lebih dari 70 ribu anak-anak usia produktif kita ada di Morowali. Dengan hadirnya industri kelapa dalam ini, semoga bisa menyerap tenaga kerja lokal agar mereka tidak perlu ke luar daerah lagi,” pungkasnya.
Salim S. Mengga juga menambahkan bahwa dirinya dalam waktu dekat akan bertolak ke Jakarta untuk membahas kelanjutan rencana investasi ini secara teknis dengan pihak investor.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat berharap investasi ini dapat segera terealisasi, sebagai bagian dari strategi pengembangan sektor pertanian dan industri daerah, sekaligus penguatan ekonomi berbasis komoditas unggulan lokal seperti kelapa dalam. (*)

Tinggalkan Balasan