“20 tahun kedepan terjadi perubahan sangat signifikan tentang masa depan Indonesia dan Sulbar, dengan hadirnya IKN, dengan ibukota berpindah maka diikuti perubahan ekosistem udara, pergerakan ekonomi, pergerakan barang dan jasa, dan lainnya termasuk kapal melintas di Alki II sehingga kita harus memanfaatkan pulau Balabalakang agar menjadi persinggahan sehingga dapat menjadi nilai tambah,” sambung Bahtiar.

Baharuddin menyatakan bahwa tantangan ke depan telah dirumuskan dalam Ranperda RPJPD Sulbar 2025-2045. Daerah ini harus berkembang sebagaimana manusia yang harus menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan sekitarnya.

“Kita pastikan menjadi kawasan-kawasan pertumbuhan baru karena ekonomi Indonesia lintang utara akan bergerak baru dengan sesuai dengan gerak baru ekonomi dengan adanya IKN,” pungkasnya.

Penekanan pusat pertumbuhan ekonomi di setiap kabupaten di wilayah Sulawesi Barat disambut positif dalam RPJPD.

RPJPD 2025-2045 menjadi landasan untuk mencapai Indonesia Emas 2045 dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat, termasuk target pendapatan bulanan dari 3 juta menjadi 15 Juta dengan berbagai sektor, seperti pertanian dan perikanan.

Dengan potensi yang dimiliki Sulbar, menjadi penting untuk mendapatkan bimbingan dari Kemendagri untuk mencapai Indonesia Emas.

YouTube player