RAKYAT NEWS, POLMAN – Pasangan Andi Bebas Manggazali dan Siti Rahmawati bakal menangani kemiskinan di Kabupaten Polewali Mandar (Polman). Bagi mereka, kemiskinan menjadi salah satu permasalahan utama yang harus segera teratasi di Bumi Tipalayo.

 

Bebas-Siti menyoroti tingginya penduduk miskin di Kabupaten Polman yang menyentuh angka 71,92 ribu. Yang mana, persentasenya adalah 16,08% dari 495,37 ribu total penduduk pada 2023.

 

“Tingkat penduduk miskin Kabupaten PolewalI Mandar menjadi yang tertinggi di Provinsi Sulawesi Barat. Bahkan, terus bertambah sejak 2020. Artinya, ini salah satu permasalahan besar,” ungkap Andi Bebas Manggazali.

 

Sebagai informasi, jumlah penduduk miskin di Polewali Mandar pada 2020 adalah 68,18 ribu. Lalu bertambah menjadi 72,87 ribu pada 2021. Bahkan, meningkat drastis ke 72,87 ribu pada 2022. Hingga pada akhirnya menyentuh 71,92 ribu pada tahun lalu (2023).

 

Badan Pusat Statistik (BPS) pun menyatakan, Kabupaten Polman menjadi yang tertinggi di antara enam kabupaten se-Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Bahkan, daerah dengan luas wilayah 2.022,30 Km2 ini menyumbang 43,81%. Jika dirata-ratakan hampir separuh dari total penduduk miskin di Provinsi Sulbar yang berjumlah 164,14 ribu.

 

“Tentu saja, ini bukan permasalahan yang mudah dan cepat untuk diselesaikan. Butuh proses dan komitmen kuat untuk mengatasi kemiskinan di Kabupaten Polewali Mandar. Tapi, kami yakin dengan program yang tersusun bisa menjadi solusi tepat,” tutur Bebas.

 

Oleh karenanya, BESTI (sebutan Bebas-Siti) bakal meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Polman. Terlebih, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) hanya sebesar 69,24 berdasarkan data BPS. Angka itu menempatkan Bumi Tipalayo di posisi ketiga terbawah se-Provinsi Sulbar.

 

Bebas-Siti juga bakal membuka lapangan pekerjaan dengan mendorong kemajuan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Juga Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Polman.