“Rangkaian dari program ini, LAZ Hadji Kalla juga menyerahkan bantuan berupa Indukan Kambing varietas unggul kepada peternak yang memenuhi syarat dan dianggap layak untuk menerima bantuan ternak tersebut. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi kelompok penerima manfaat melalui pengelolaan ternak yang lebih baik dan berkelanjutan sehingga ketahanan ekonomi warga bisa menjadi lebih kuat,” ungkapnya.

Selama pelatihan, warga diajarkan cara memanfaatkan bahan-bahan lokal yang mudah didapat untuk dijadikan pakan alternatif. Bahan-bahan seperti jerami, daun lamtoro, dan limbah pertanian lainnya diolah menjadi pakan yang bergizi untuk kambing. Teknik ini tidak hanya efektif dari segi biaya, tetapi juga ramah lingkungan karena memanfaatkan limbah pertanian yang ada di desa.

Jumlah desa binaan LAZ Hadji Kalla di tahun 2024 ini telah telah tercatat sebanyak 17 desa yang tersebar di 4 provinsi, diantaranya 4 desa di provinsi Sulawesi Barat, 6 desa di provinsi Sulawesi Selatan yang terdiri dari Desa Toddolimae Maros, Desa Bababinanga Pinrang, Desa Parombean Enrekang, Desa Bonelemo Utara Luwu, Kelurahan Bonto Rannu Jeneponto dan Desa Bonto Tiro Jeneponto.

Kemudian 4 desa di provinsi Sulawesi Tengah yang terdiri dari Desa Rano Donggala, Desa Manimbaya Donggala, Desa Powelua Donggala dan Desa Tosale Donggala. Serta 3 desa di provinsi Sulawesi Tenggara yang terdiri dari Desa Wisata Kolo Wakatobi, Desa Kabita Togo Wakatobi dan Desa Kapota Utara Wakatobi.

Program Desa Bangkit Sejahtera yang telah dijalankan selama ini tidak hanya berhasil meningkatkan kapabilitas warga desa binaan namun juga telah berhasil meningkatkan kualitas ekonomi mereka dengan peningkatan kuantitas & kualitas hasil panen budidaya komuditi potensial, menciptakan sumber penghasilan baru dengan produksi olahan komuditi, perbaikan kualitas pendidikan, peningkatan ketrampilan, perbaikan kualitas kesehatan serta membantu mitigasi bencana banjir & tanah longsor desa.